Monday, April 4, 2016

Amsterdam ArenA Diusulkan Diganti Menjadi Cruyff ArenA

Banyak hal yang dilakukan untuk menghormati legenda Belanda, Johan Cruyff, mulai dari pertandingan persahatan yang ditujukan untuk menggalang dana sumbangan yang akan di sumbangkan atas nama sang pemain hingga penghormatan saat pertandingan. Pemerintahan Kota Amsterdam memikirkan suatu hal yang lebih besar yaitu merencanakan mengganti nama Amsterdam ArenA menjadi Cruyff ArenA.



Saat ini Amsterdam ArenA digunakan klub tersukses di negara kincir angin, Ajax Amsterdam sebagai home base mereka dalam bentuk kerjasama dengan pemerintahan kota Amsterdam mengingat stadiun tersebut merupakan milik dari pemerintahan kota Amsterdam.

Pengantian nama ini bukan tanpa alasan. Johan Cruyff tercatat sebagai pemain muda binaan akademi atau youth team Ajax Amsterdam dari tahun 1957 hingga 1963 sebelum resmi bergabung dengan tim utama Ajax pada tahun 1964. Di tim utama Ajax, Cruyff bermain sebanyak 240 pertandingan dan mencetak 190 gol. Di Ajax, sang penemu dari Tiki Taka Barcelona ini menyumbangkan 8 gelar liga, 3 gelar Eropa dan 1 gelar Interkontinental sebelum pindah ke Barcelona pada pertengahan musim 1973 dengan memecahkan rekor transfer saat itu seharga 2 juta US$. 





Setelah pergi dari Barcelona 1978, Cruyff banyak menghabiskan waktu di klub MLS seperti Los Angeles Aztecs dan Washington Diplomats sebelum kembali ke Eropa dengan bermain untuk Levante, Ajax selama 2 musim dan pensiun di salah klub rival Ajax, Feyenord. 

Rencana penggantian nama ini dicetuskan oleh Wakil Wali Kota Amsterdam Eric van den Burg saat berdiskusi dengan Wali Kota Eberhard van der Laan. Eric van den Burg menggangap, Johan Cruyff bukan sekedar legenda dan sudah sepatutnya, Amsterdam sebagai titk awal legenda tersebut memberi penghormatan